Menjaga Gambut Tetap Basah: Pembangunan Canal Blocking di Desa Temiang dan Desa Tanjung Kuras

Dalam upaya untuk menjaga ekosistem gambut agar tetap sehat dan terlindungi, Yayasan Gambut bersama masyarakat di Desa Temiang, Kabupaten Bengkalis, dan Desa Tanjung Kuras, Kabupaten Siak, telah melakukan pembangunan sekat parit atau canal blocking. Program ini bertujuan untuk mempertahankan kelembaban alami lahan gambut, yang jika dibiarkan kering dapat menyebabkan risiko kebakaran yang tinggi, terutama selama musim kemarau.

Harisyah ( Kelompok Masyarakat Tanjung Kuras ) sedang mempersiapakan lokasi pembangunan Sekat Parit di Lahan Gambut

Canal blocking atau sekat parit merupakan metode konstruksi yang membatasi aliran air pada parit buatan yang melintasi lahan gambut. Pada lahan gambut, parit sering kali dibuat untuk mengeringkan lahan agar dapat digunakan untuk pertanian atau perkebunan. Namun, kanal-kanal ini bisa menguras air dari lapisan gambut, menyebabkan permukaan gambut menjadi kering, rentan dan mudah terbakar.

Dengan membangun sekat parit di kanal-kanal ini, air dapat tertahan sehingga tetap menjaga kelembaban tanah gambut. Canal blocking ini dirancang untuk menyesuaikan dengan kebutuhan ekologis setempat, sehingga mampu mengurangi aliran air keluar dari lahan gambut dan membantu menstabilkan kondisi lingkungan agar terhindar dari kekeringan.

Proses pembangunan Sekat Parit di Desa temiang

Desa Temiang dan Desa Tanjung Kuras dipilih karena kedua wilayah ini memiliki lahan gambut yang luas, serta sering mengalami kekeringan selama musim kemarau. Melalui kolaborasi dengan Yayasan Gambut, masyarakat setempat dilibatkan dalam pembangunan sekat parit. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya menjaga lahan gambut tetapi juga memberikan keterampilan teknik dalam pembuatan dan pemeliharaan sekat parit.

Pada tahap perencanaan, tim Yayasan Gambut dan kelompok masyarakat melakukan survei dan analisis lokasi untuk menentukan titik kanal yang akan diblokir. Setelah itu, dimulailah proses konstruksi oleh kelompok masyarakat, sehingga memungkinkan masyarakat untuk melanjutkan pemeliharaannya secara mandiri kedepannya.

Proses pengecoran menggunakan semen dilakukan di akhir untuk menambah kekuatan struktur kanal bloking

Program canal blocking ini menunjukkan beberapa manfaat langsung, di antaranya:

  1. Pencegahan Kebakaran Lahan: Kelembaban yang terjaga di lapisan gambut membuatnya lebih sulit terbakar. Hal ini menjadi penting terutama dalam menghadapi musim kemarau yang panjang.
  2. Pemulihan Ekosistem Gambut: Dengan kanal yang dihambat, lahan gambut dapat pulih secara alami dan mengurangi laju degradasi. Proses ini membantu ekosistem gambut untuk kembali menyerap dan menyimpan karbon, sehingga bermanfaat dalam mitigasi perubahan iklim.
  3. Pemberdayaan Masyarakat: Program ini memberikan kesempatan kepada warga setempat untuk memahami teknik pengelolaan gambut dan berpartisipasi aktif dalam melindungi lingkungan sekitar mereka.

Canal blocking di Desa Temiang dan Desa Tanjung Kuras hanyalah satu langkah dalam upaya berkelanjutan menjaga ekosistem gambut. Yayasan Gambut terus berkomitmen dalam membangun kemitraan dengan masyarakat, pemerintah daerah, serta berbagai pihak lainnya untuk memastikan lahan gambut dapat berfungsi sebagai penyerap karbon yang efektif, habitat bagi berbagai spesies, dan benteng alami terhadap kebakaran.

Program ini juga memberikan contoh nyata bahwa upaya pelestarian lingkungan dapat berjalan beriringan dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal, yang pada akhirnya menciptakan keseimbangan antara aspek ekologi dan kebutuhan sosial.