BUKIT BATU, RIAU, 26 Oktober, 2023: Kelompok Sekat Bakau di Desa Buruk Bakul, Kecamatan Bukit Batu, Riau, Indonesia, dan Yayasan Gambut (YG), dengan dukungan dari Global Environment Center (GEC) dan Aramco, telah meluncurkan Program Konservasi Mangrove Berbasis Masyarakat untuk melibatkan dan memberdayakan masyarakat lokal dalam melakukan rehabilitasi dan konservasi mangrove.
Untuk memulai program ini, 100 relawan dari Kelompok Sekat Bakau, masyarakat lokal, sekolah, pemerintah daerah, YG, GEC dan Aramco menanam 200 bibit pohon Bakau Minyak (Rhizophora apiculata) di kawasan hutan bakau yang terdegradasi di Desa Buruk Bakul.
Hasil penelitian erosi pantai di Kecamatan Bukit Batu1 mengungkapkan bahwa pantai terkikis 140 meter antaran tahun 1991-2021, atau rata-rata tingkat erosi tahunan lebih dari empat meter setiap tahunnya. Tanpa tindakan pencegahan erosi, laju erosi akan terus meningkat dan berdampak buruk untuk masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut.
Didukung oleh Aramco, dengan YG sebagai mitra pelaksana program dan GEC sebagai manajemen program dan lembaga fasilitator teknis, program ini bertujuan untuk memulihkan hutan mangrove yang terdegradasi melalui penanaman 8.000 pohon mangrove di Desa Buruk Bakul dan pembangunan pemecah gelombang sepanjang 100 meter, untuk mengurangi kerusakan akibat energi gelombang dan menahan sedimentasi.
Managing Director Aramco Asia Singapura, Fai K. Aldossary mengatakan: “Di Aramco, kami sangat percaya pada perlindungan dan restorasi habitat untuk mencapai pembangunan berkelanjutan dan melindungi rumah masyarakat lokal. Kami senang dapat bekerja sama dengan mitra kami dan komunitas lokal di Indonesia untuk lebih memperluas upaya konservasi mangrove kami di Asia Tenggara”.
Direktur GEC, Faizal Parish mengatakan: “Kemitraan dengan Aramco Asia Singapura, YG, Pemerintah Desa Buruk Bakul dan Sekat Bakau telah memungkinkan kami membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan dan melindungi ekosistem mangrove dan pesisir; mendirikan rumah bibit masyarakat untuk mendukung kegiatan penanaman; dan mempromosikan beberapa pilihan mata pencaharian alternatif untuk mengurangi tekanan terhadap penggunaan sumber daya mangrove.
“Ketika masyarakat memahami peran dan kemampuan mangrove untuk melindungi rumah mereka dan meningkatkan penghidupan mereka, mereka akan diberdayakan untuk memimpin upaya konservasi dan pelestariannya dalam jangka panjang”.
Direktur YG, Mulyadi mengatakan: “Kegiatan program ini sejalan dengan kebijakan pemerintah Indonesia mengenai pengelolaan ekosistem mangrove dan pesisir menuju program yang terintegrasi dan berkelanjutan”.
1 Paramita, E., Rifardi, R., & Feliatra, F. Analysis of the Level of Abrasion on the Coast of Bukit Batu Sub-District, Bengkalis Regency, Riau. Jurnal Perikanan dan Kelautan, 27(3), 319-327.